Banyak orang yang jatuh hati saat
mendengar suara Flute atau terpesona melihat kemahiran seorang Flutist
saat beraksi di atas panggung. Mereka kemudian mencari tahu semua
tentang Flute dan ingin membelinya. Lalu setelah Flute itu ada ditangan
mereka, Flute itu tidak dapat berbunyi seperti yang mereka harapkan.
Mengapa?
Flute merupakan salah satu instrument yang achievement-nya
tidak dapat langsung diperoleh sebagaimana instrument-instrument
lainnya. Selain itu, apabila tidak benar cara meniupnya, Flute tidak
dapat berbunyi. Berbeda dengan Piano, Gitar, Electone, Saxophone, dan
lain sebagainya yang apabila ditekan, dipetik, atau ditiup akan langsung
mengeluarkan suara pada saat yang sama. Belajar bermain Flute sama
halnya dengan belajar bernyanyi atau menumpuk batu menjadi gundukan
tinggi, semua proses harus ditempuh dengan keuletan dan kesabaran.
Dulu ketika pertama kali sekali saya
belajar Flute, seperti kebanyakan orang saya juga berjuang untuk
mempelajarinya sendiri. Mulai dari pagi hingga tengah malam saya terus
mencoba untuk membunyikannya. Satu bulan saya berhasil karena kemauan
keras dan keuletan saya. Beruntung saya dapat tergabung dalam sebuah
Chamber Orchestra pada masa itu dan kebetulan Conductor-nya yang juga adalah Flutist memberikan banyak pelajaran berharga untuk saya.
Setelah selesai kuliah, saya merasa
bahwa saya ingin sekali mengajar Flute, namun saya sendiri tidak tahu
bagaimana cara mengajarkannya. Saya takut penyampaian yang saya berikan
tidak dapat diterima dengan baik. Lalu saya mengambil kelas privat
dengan seorang Flutist terkemuka di Indonesia. Dengan memperhatikan cara
mengajar dan materi apa saja yang disampaikan, akhirnya saya memulai
debut saya sebagai pengajar sejak dua tahun terakhir.
Pengalaman saya tersebut, membuat saya dapat menarik sebuah kesimpulan yang cukup signifikan dalam mempelajari Flute, yaitu:
1. Mempelajari Flute seorang diri akan menghabiskan banyak
waktu,
2. Banyak pengetahuan dasar dan teknik yang tidak kita peroleh
apabila belajar sendiri,
3. Kita tidak dapat mengukur kemampuan sendiri, hanya orang
yang kompetenlah yang mampu,
4. Kita tidak dapat mengawasi diri sendiri untuk objektif tertentu
yang diinginkan, dan
5. Apabila semua ini terjadi terus menerus, proses belajar akan
terasa nihil, membosankan, lalu akhirnya berhenti belajar
Oleh sebab itu, keberadaan seorang
instuktur sangatlah penting karena tidak hanya mengefisienkan waktu dan
tenaga, tetapi juga akan mengarahkan anda untuk bermain Flute dengan
konsistensi yang terarah dan terstandard. Hal ini benar-benar saya
rasakan ketika saya berguru pada Flutist tersebut hingga saat ini saya
mengajar di banyak tempat. Maka pesan saya bagi anda yang hendak belajar
bermain Flute, temukanlah instruktur yang kompeten dan berpengalaman
agar dapat menefisienkan waktu, tenaga, dan juga biaya. Lalu mengapa
bukan sekolah musik?
Musik sudah menjadi trend dan bisnis
karena sifatnya yang berubah ke gaya hidup. Sekolah musik menawarkan
begitu banyak pilihan dan salah satunya adalah kelas Flute. Karena
sifatnya bisnis tentu saja sekolah musik akan mencari keuntungan baik
dari sisi siswanya maupun instruktur yang bekerja sama dengan sekolah
musik tersebut.
Sekolah musik akan menciptakan suatu
silabus paten yang harus digunakan oleh instruktur. Semakin lama siswa
belajar di sekolah tersebut, tentu semakin menguntungkan perusahaan
sekolah musik. Itulah mengapa silabus atau kurikulum yang digunakan
terkesan mengulur-ulur waktu siswa untuk belajar di sekolah musik
tersebut.
Jadi, sudah jelas bagi anda yang ingin
belajar Flute agar mencari seorang instruktur dan belajar privat saja
daripada belajar ke sekolah musik. Belum lagi mengenai jadwal sekolah
musik terkadang tidak dapat disesuaikan dengan waktu anda untuk belajar,
ini terjadi pada orang-orang yang bekerja atau memiliki rutinitas.
Sekali lagi instruktur yang membuka kelas privat akan memudahkan anda
untuk menyesuaikan waktu belajar.
Selamat Belajar!