Minggu, 17 Maret 2013

Belajar bermain Flute


Banyak orang yang jatuh hati saat mendengar suara Flute atau terpesona melihat kemahiran seorang Flutist saat beraksi di atas panggung. Mereka kemudian mencari tahu semua tentang Flute dan ingin membelinya. Lalu setelah Flute itu ada ditangan mereka, Flute itu tidak dapat berbunyi seperti yang mereka harapkan. Mengapa?
 
Flute merupakan salah satu instrument yang achievement-nya tidak dapat langsung diperoleh sebagaimana instrument-instrument lainnya. Selain itu, apabila tidak benar cara meniupnya, Flute tidak dapat berbunyi. Berbeda dengan Piano, Gitar, Electone, Saxophone, dan lain sebagainya yang apabila ditekan, dipetik, atau ditiup akan langsung mengeluarkan suara pada saat yang sama. Belajar bermain Flute sama halnya dengan belajar bernyanyi atau menumpuk batu menjadi gundukan tinggi, semua proses harus ditempuh dengan keuletan dan kesabaran.
 
 
Dulu ketika pertama kali sekali saya belajar Flute, seperti kebanyakan orang saya juga berjuang untuk mempelajarinya sendiri. Mulai dari pagi hingga tengah malam saya terus mencoba untuk membunyikannya. Satu bulan saya berhasil karena kemauan keras dan keuletan saya. Beruntung saya dapat tergabung dalam sebuah Chamber Orchestra pada masa itu dan kebetulan Conductor-nya yang juga adalah Flutist memberikan banyak pelajaran berharga untuk saya.

Setelah selesai kuliah, saya merasa bahwa saya ingin sekali mengajar Flute, namun saya sendiri tidak tahu bagaimana cara mengajarkannya. Saya takut penyampaian yang saya berikan tidak dapat diterima dengan baik. Lalu saya mengambil kelas privat dengan seorang Flutist terkemuka di Indonesia. Dengan memperhatikan cara mengajar dan materi apa saja yang disampaikan, akhirnya saya memulai debut saya sebagai pengajar sejak dua tahun terakhir.

Pengalaman saya tersebut, membuat saya dapat menarik sebuah kesimpulan yang cukup signifikan dalam mempelajari Flute, yaitu:

1. Mempelajari Flute seorang diri akan menghabiskan banyak
    waktu,
2. Banyak pengetahuan dasar dan teknik yang tidak kita peroleh 
    apabila belajar sendiri,
3. Kita tidak dapat mengukur kemampuan sendiri, hanya orang 
    yang kompetenlah yang mampu,
4. Kita tidak dapat mengawasi diri sendiri untuk objektif tertentu 
    yang diinginkan, dan
5. Apabila semua ini terjadi terus menerus, proses belajar akan 
    terasa nihil, membosankan, lalu akhirnya berhenti belajar

Oleh sebab itu, keberadaan seorang instuktur sangatlah penting karena tidak hanya mengefisienkan waktu dan tenaga, tetapi juga akan mengarahkan anda untuk bermain Flute dengan konsistensi yang terarah dan terstandard. Hal ini benar-benar saya rasakan ketika saya berguru pada Flutist tersebut hingga saat ini saya mengajar di banyak tempat. Maka pesan saya bagi anda yang hendak belajar bermain Flute, temukanlah instruktur yang kompeten dan berpengalaman agar dapat menefisienkan waktu, tenaga, dan juga biaya. Lalu mengapa bukan sekolah musik?

Musik sudah menjadi trend dan bisnis karena sifatnya yang berubah ke gaya hidup. Sekolah musik menawarkan begitu banyak pilihan dan salah satunya adalah kelas Flute. Karena sifatnya bisnis tentu saja sekolah musik akan mencari keuntungan baik dari sisi siswanya maupun instruktur yang bekerja sama dengan sekolah musik tersebut. 

Sekolah musik akan menciptakan suatu silabus paten yang harus digunakan oleh instruktur. Semakin lama siswa belajar di sekolah tersebut, tentu semakin menguntungkan perusahaan sekolah musik. Itulah mengapa silabus atau kurikulum yang digunakan terkesan mengulur-ulur waktu siswa untuk belajar di sekolah musik tersebut.

Jadi, sudah jelas bagi anda yang ingin belajar Flute agar mencari seorang instruktur dan belajar privat saja daripada belajar ke sekolah musik. Belum lagi mengenai jadwal sekolah musik terkadang tidak dapat disesuaikan dengan waktu anda untuk belajar, ini terjadi pada orang-orang yang bekerja atau memiliki rutinitas. Sekali lagi instruktur yang membuka kelas privat akan memudahkan anda untuk menyesuaikan waktu belajar.

Selamat Belajar!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar